Laman

Sabtu, 06 November 2010

ORGANISASI INFORMAL (tulisan teori orgaisasi umum 1)(ke3)

Organisasi inofrmal merupakan organisasi yang terbentuk tanpa tujuan yang jelas. Tanpa disadari sepenuhnya, juga dikatakan sebagai organisasi yang terjalin secara pribadi karena Organisasi informal ini keberadaamya tidak direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan. Tidak seperti organisasi formal yang terikat dengan berbagai peraturan, organisasi formal tidak memiliki peraturan-peraturan khusus yang mengharuskan individu-individu yang ada di dalam nya menaati peraturan tersebut.
Ada banyak alasan kenapa organisasi Informal bisa muncul dan berkembang. Beberapa yang jadi penyebab munculnya organisasi informal. Pada dasarnya individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya.
Karena setiap individu tidak dapat hidup tanpa komunikasi, maka dengan komunikasi dengan individu-individu disekitarnya secara tidak langsung akan melibatkan seorang iindivisu dalam organisasi informal, sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari seorang ibu rumah tangga sering mengobrol dengan tetangga-tetangganya,karena kedekatang yang terjalin akibat setipa hari bertemu,mereka mengadakan semacam arisan,atau membentuk PKK dan sebagainya,hal-hal semacam ini juga tergolong organisasi informal.
Penyebab lain yaitu Jika dalam organisasi formal kebutuhan tersebut kurang dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Itulah organisasi informal.
Misalnya bisnis dibentuk untuk menghasilkan (produksi) barang, kemudian ada serikat kerja untuk memperkuat kekuasaan dan kekuatan dalam tawar menawar, ada struktur organisasi, ada pasar atau distributor yang menampung dan lain sebagainya
Munculnya biasanya dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama.

Ada beberapa kebutuhan yang mendasari terbentuknya organisasi informal. Pertama kebutuhan sosial, Orang membutuhkan lebih dari sekedar komunikasi yang bersifat formal berdasarkan struktur dalam organisasi formal. Orang butuh lebih dari itu untuk memenuhi kebutuhannya sosialnya.Kedua pengetahuan tentang perilaku yang dapat diterima, melalui organisasi informal, orang akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tentang berbagai perilaku yang dapat diterima di lingkungan organisasi. Hal tersebut tentu saja tidak mungkin disampaikan dalam organisasi formal.Kebutuhan ketiga yaitu perhatian/simpati, membangun perhatian atau simpati dapat pula dilakukan melalui organisasi informal, karena disini orang melakukan proses sosialisasi tanpa adanya batas atau tanpa melihat posisi dalam organisasi formalnya. Keempat adalah bantuan dalam pencapaian tujuan Organisasi informal juga membantu organisasi formal dalam mencapai tujuannya, melalui bentuk komunikasi untuk mempermudah anggota organisasi lebih paham tanpa melalui saluran-saluran yang resmi. Kebuthan kelima kesempatan berpengaruh dan berkreasi, melalui organisasi informal, seseorang diberi kebebasan untuk berkreasi dan mempengaruhi orang lain. Sesuatu yang mungkin tidak pernah terjadi (karena posisi yang dimilikinya) dalam organisasi formalnya.Keenam pelestarian nilai-nilai budaya, Secara sadar atau tidak sadar, organisasi informal turut melestarikan dan mensuburkan nilai-nilai budaya yang dimiliki organisasi. Walaupun secara formal budaya ini juga disampaikan dan dikembangkan pada seluruh anggota organisasi.Ketujuh komunikasi dan informasi

Kebutuhan terakhir yang mendasari organisasi informal adalah kebutuhan akan komunikasi dan informasi. Terutama komunikasi dan informasi yang tidak bisa disampaikan atau tertutup melalui organisasi formal.
Beberapa ahli mengemukakan perbadaan mendasar antara oganisasi formal dan organisasi informal, perbadaan yang pertama yaitu terletak pada hubungan antar pribadi, pada organisasi formal hubungan antar pribadi nya sudah ditetukan. Ditentukan dalam hal ini maksudnya adalah ada peraturan yang membatasi status sosial antara indivisu satu dan yang lainnya, contohnya ada atasan dan ada bawahan,ada manager dan ada karyawan biasa, dimana biasanya seseorang dengan jabatan tertinggi lebih berkusa. Sedangkan pada organisasi informal hubungn antar pribadi tergantung kebutuhan anggota,jadi hanya disesuaikan dengan situasi dan kondisi disaat tertentu saja ,dan tidak ada aturan yang mengharuskan seseorang lebih tinggi dan lebih rendah jabatannya, banyak atau sedikit pekerjaan satu individu dengan individu lain tergantung kebutuhan saja.
Perbedaan kedua dari segi kepemimpinan ,pada organisasi foral ditetapkan dan ditunjuk sedangkan pada organisasi informal muncul dan dipilih. Pada perusaahaan jabatan seseorang dapat naik dan turun berdasarkan dengankinerja mereka dalam bekerja,tidak dapat naik begitu saja,jika sudah memenuhi standar maka dapar terpilih ke posisi yang lebih tinggi dan memimpin karyawan-karyawan lain yang dibawahinya. Lain hal nya pada kelas yang terdiri dari beberapa mahasiswa, untuk memilih siapa yang menjadi ketua kelas terkadang hanya dilakukan dengan memvoting, siapa yang banyak memiliki teman dalam satu kelas tersenbut biasanya akan mendapat banyak voting tanpa tau terlebih dahulu akan seperti apa cara kerja orang tersebut.

Pengendalian perilaku menjadi perbedaan berikutnya, Mengendalikan perilaku karyawan melalui balas jasa dan hubungan, terjadi pada organisasi formal. Bals jasa yang dimaksud seperti gaji atau jabatan yang setimpal dengan hasill kerja keryawan tersebut. Pada organisasi informal pengendalian dengan pemenuhan kebutuhan, asalakan kebutuhan dari orang-orang dalam organisasi tersebut akan terpenuhi maka kegiatan akan berjalan dengan lancar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar