Laman

Rabu, 01 Desember 2010

PENERAPAN MANAGEMENT DALAM KEHIDUPAN (tulisan teori orgaisasi umum 1)(ke6)


PENERAPAN MANAGEMENT DALAM KEHIDUPAN

Ketika dilahirkan manusia akan hidup dalam organisasi masyarakat terkecil yang disebut dengan keluarga, kemudian semakin tumbuh besar maka akan semakin banyak lagi organisasi-organisasi yang harus diikutinya, mulai dari sekolah, kampus, lembaga kerja, sampai dengan masyarakat. Kadang  manusia harus hidup dalam beberapa organisasi yang berbeda-beda dalam suatu kurun waktu tertentu. Dikarenakan manusia selalu harus hidup berorganisasi itulah maka seringkali ilmu manajemen juga berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Karena hal inilah manusia membutuhkan ilmu management.
Berbagai macam alasan digunakan setiap individu untuk mempelajari ilmu managemet. Salah satunya, yaitu keuniversalan manajemen. Karena hampir dipastikan bahwa manusia akan masuk dalam suatu organisasi dalam menajalani kehidupannya maka memahami bagaimana cara kerja manajemen akan sangat membantu orang tersebut dalam menjalani kehidupannya di organisasi. Mulai dari di keluarga orang akan mempelajari prinsip manajemen. Orang tua akan berusaha untuk mengajarkan/ meneruskan berbagai tradisi keluarga pada seluruh anggota keluarga. Disisi lain seluruh anggota keluarga mau tidak mau akan menerima dan menjalankan tradisi-tradisi tersebut dalam kehidupannya di keluarga, jika anggota keluarga tersebut tidak mau menjalankan maka anggota keluarga tersebut harus keluar atau terkucilkan dari pergaulan keluarga. Proses mengajarkan/ meneruskan berbagai tradisi tersebut merupakan tindakan manajerial. Disana akan terdapat berbagai kegiatan “rekayasa” mulai dari bagaimana cara mengajarkan?, apa yang harus diajarkan lebih dahulu dan apa yang harus diajarkan belakangan?, bagaimana proses pembelajaran berlangsung?, kesemuanya akan menggunakan fungsi dan peran manajemen.
Selain keluarga, orang akan menghadapi berbagai organisasi lainnya. Masuk ke sekolah/ madrasah, kelompok bermain, lingkungan-lingkungan sosial, tempat kerja, dan seterusnya sampai manusia akan meninggal dan dimakamkan oleh kelompok masyarakat manusia akan selalu hidup dalam organisasi. Sebagaimana diketahui bahwa ilmu manajemen merupakan ilmu “merekayasa” berbagai kegiatan dalam organisasi agar supaya apa yang sudah direncanakan dapat dicapai. Oleh karena itu manajemen tidak menghendaki kehidupan seperti air mengalir, tetapi bagaimana air mengalir tersebut dapat jatuh/ masuk ketempat yang direncanakan. Dalam proses tersebut mungkin akan ada proses membendung, merubah saluran, membuat tangkis, dan seterusnya sehingga air jatuh/ mengalir ketempat yang diharapkan.
Tidak hanya berhenti sampai disitu, dalam kehidupan sehari-hari orang juga selalu merekayasa hidupnya. Proses rekayasa tersebut dikarenakan manusia tersebut hidup dalam organisasi. Untuk dapat merekayasa dengan baik maka orang tersebut harus tahu arah dan tujuan hidupnya, kemudian baru dilakukan proses rekayasa. Jika manusia tidak menggunakan berbagai prinsip dalam manajemen untuk menjalani proses rekayasa tersebut, maka kehidupan di dunia benar-benar sulit untuk dikendalikan.
Alasan lain yang mungkin  adalah karena realitas kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya manusia hidup sehari-hari selalu terkait dengan kehidupan orang lain atau mahkluk lain. Disisi lain, manusia diciptakan dengan fitrah memiliki keinginan-keinginan dan harapan-harapan dalam hidupnya. Adanya keinginan-keinginan dan harapan-harapan tersebut menjadikan kehidupan manusia tidak dapat dijalankan tanpa adanya proses rekayasa dan pengaturan-pengaturan. Tanpa adanya proses rekayasa dan pengaturang-pengaturan tersebut manusia akan mengalami banyak kekecewaan dan frustasi.
Dalam kehidupan di keluarga di keluarga manusia memiliki harapan untuk dapat hidup dengan layak dan baik. Untuk memenuhi harapan tersebut tentu orang harus menjalankan berbagai kegiatan yang direkayasa. Ketika di sekolah/ kampus siswa akan memiliki harapan untuk menjadi pandai, orang tua punya harapan agar anaknya dapat menjadi pandai. Untuk dapat menjadi orang yang pandai atau anak yang pandai maka orang tersebut harus merekayasa hidupnya. Bagaimana proses rekayasanya?, disinilah kemudian prinsip-prinsip manajemen akan bekerja, mulai dari merencanakan, menggerakan, menkoordinasikan, memberi perintah, sampai dengan mengendalikan. Demikian seterusnya pada kehidupan-kehidupan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar